Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Yang Terfikir Dikala Itu

setitik hitam dalam kehidupan

Dalam catatan menjadi manusia, tidak semuanya engkau terus membentenginya. Adakalanya, tempat gelap yang dipandang sebelah mata itu dapat menambah wawasan sesama manusia. Atau sekedar nyanyian " disini tempat cari senang, atau cerita cerita tatto naga menjadi cacing dan tatto singa menjadi kucing " yang itu membuatmu tertawa serta secara tidak sadar kesenangan itu merupakan sebuah pahala. Adakalanya, melihat dosa dan cerita yang dinikmati, manusia bisa menjadi dewasa kau tak perlu melakukan apa yang mereka lakukan tapi kau juga tidak memiliki keharusan untuk memutuskan tali pertemanan. Perihal tiang, itu akan terbentuk sendirinya sejauh tekad yang kau tanamkan. 

Istidraj Dan Bagaimana Makna Sebenarnya

satu atau dua bulan yang lalu, saya bertemu dengan seseorang yang usianya 2 kali lebih tua dariku dan aku juga mengaggap beliau seperti sahabatku. ahh tidak, mungkin lebih tepatnya sebagai guruku, guru batinku. kala itu waktu menunjukan pukul 01.00 dini hari diwaktu kami bercengkrama bertiga didepan ruang tamu. tanpa sebab atau tanpa apa tiba-tba saya bertanya seputar istidraj yang terlintas dikepala. dan sebenarnya, pertanyaan itu muncul setelah sekian lama saya merasakan kehampaan didalam hati yang tanpa ada dasarnya. teringat sekali bahwa waktu itu saya masih bekerja di bank swasta dengan gaji yang sangat cukup bahkan lebih untuk seorang anak desa yang tidak memiliki tanggungan apa-apa. pertanyaan ini muncul karena seringnya saya merasa gundah gulana tanpa suatu sebab yang memicunya, padahal kalau dirasa financial saya sangat lebih cukup untuk membeli apa saja, finansial saya juga sangatlah mumpuni untuk menabung hingga dua ratus ribu  setiap hari. yaa mungkin itu yang terfikirkan o

Kita Hanya Berbeda Jalan Memilih Dosa

  Semuanya, akan berakhir ketika ruh mencapai pangkal krongkongan kita. - [ ] Segala upaya, yang kita pinta, yang kita selalu berusaha menggapainya, yang kita upayakan dengan segala cara. - [ ] Pada akhirnya akan tetap sama, kita akan berlanjut ke perjalanan dan pengadilan selanjutnya. - [ ] Entah baik atau buruk yang dibawa, harusnya kita berbaik sangka dan berupaya mendapat ridhonya. - [ ] Tapi kenapa semua itu bisa terlupa oleh kehidupan di dunia, bukankah tujuannya hanya liang lahat semata - [ ] Suatu waktu aku pernah dialog dengan saya, "diksi" tentang sekarang dia sudah tidak sakit lagi untuk orang yang meninggal dimana sebelumnya dia telah diberikan rasa penyakit selama didunia - [ ] Suatu kata itu, dalam batin saya berkata, "iya kalau memang perilaku baik yang dominan dibawanya, bagaimana kalau sebaliknya" - [ ] Bukankah dia malah akan mendapat siksa yang lebih pedih lagi kalo menurut buku buku cerita ? - [ ] Tapi sebenarnya itu merupakan kesalahan fatal yan

Kalbu yang mencoba menyentuh nurani

Sekali lagi, Gusti dengan segala takdir uniknya selalu menjawab pertanyaan pertanyaan manusia yang tidak pernah terlintas difikiranya. Dan untuk kami kami ini, akan selalu berusaha untuk tidak membenci sesuatu apa yang belum kami mengerti. sekalipun dalam beberapa kondisi, sepertinya menjadi manusia adalah masalah bagi manusia.

Ilmu kemenangan seseorang

  Ini agak serius dikit sepertinya. Sepanjang hampir seperempat abad didunia ini, saya sangat mensyukuri kehadiran beberapa orang. Eh tidak, kehadiran banyak orang yang saya sangat mensyukuri atas hadirnya. Mereka semua yang telah berjasa sepanjang hidup saya, entah itu siapa saja tidak bisa saya sebutkan semuanya. Terimakasih kepada semuanya, mungkin ini juga salah satu alasan saya mau diturunkan di dunia. Orang seperti saya ini mana mungkin bisa melupakan kebaikan mereka semua. Yaa meski nantinya jatah pertemanan itu akan ada jeda karena itu sebagian fitrah dariNYA. Tapi percayalah aku tidak melupakan kalian dan memori didalamnya. Aduuhh. Maafkan saya yang kerap berpura pura acuh kepada teman lama karena jiwa saya juga masih terbelenggu dengan 9 hawa kedirian

Tidak semua hal harus kau ketahui, beberapa biarlah menjadi misteri

     Layaknya seekor merpati, dia takkan pernah menyangka bagaimana esok hari akan mendapat makan dan minum untuknya.  Sama halnya manusia, kadang kala memang tak perlu memikirkan ingin memenuhi kebutuhan hidupnya dengan apa. Namun akal fikiran kadang berbeda dengan yang semestinya.  Perasaan ragu dan kecemasan akan selalu muncul secara bersamaan, pun juga sebuah "melancholy" akan menjadi bayang-bayang.      Padahal tanpa sadar kita ini sebenarnya juga makhluk tuhan, makhluk yang diciptakan dengan kesempurnaan.  Lalu, perihal kecemasan. Tinggal manusia itu sendiri yang akan menafsirkan.  Sebuah kezuhudan dan kepercayaan akan kinasih tuhan, dalam suatu "retorika" dangkal juga akan menyebabkan "kelaliman"  Karena benang merah berserah dan pasrah itu juga sangat sulit dijabarkan.      Khususnya untuk lelaki yang sudah seperempat perjalanan.  Dan untuk malam ini, sebuah kenikmatan kekurangan berhasil menggali memori (kemunafikan) masa lalu yang telah lama hila

DE LA TIRANIA A LA LIBERTAD

​ Ada beberapa, yang selamanya tidak bisa dicampuri pikiran dan logika manusia. Tak jarang juga kita menerobos itu semua, pun dengan dalih kebaikan sebagai dasarnya. Akan tetapi pasti akan ada titik balik kesalahannya. (Ah mungkin juga bukan sebuah kesalahan mutlak, mungkin juga semacam sedikit tersesat ketika mencari jalan masa depan). Dan terakhirnya, kemudian baru tersadar bahwa setiap perbutan itu harus didasarkan dengan campur tangan tuhan

Dharma kepada sang pencipta

sebuah roman ​ Bisa saja, ketika kita terkena sebuah bencana itu merupakan karunia dari yang maha esa Bisa saja, ketika kita melihat seseorang terkena bencana, itu merupakan ujian untuk kita apakah mampu atau tidak membantu antar sesama Bisa saja, rezeki materi yang diterima oleh kita, itu merupakan cobaan apakah kita bisa tidak "berbangga" akan semuanya  Bisa saja, orang dipandang hina nanti malah akan segera "terselamatkan" jika waktunya tiba Namun sebaliknya, orang yang dipandang terhormat dan paham agama, juga bisa saja akan mendapatkan balasan yang tak ia duga karena "kelalimannya"

Fatwa Hati

Sebelum tiba waktu senja  ( senja adalah menuju kegelapan, seperti manusia yang lahir dalam kegelapan )  Kugenggam tanganmu dan bertanya apakah bisa kau membawa cinta yang kau bawa selamanya  ( tentang kita tentang cinta tentang janji yang kau bawa. Dan janji yang kau bawa ini kurikulum yang disetujui adalah ketika masih bentuk "jabang bayimu" dengan tuhan dan 77 pengulangan ) Ada orang yang lahir untuk menjadi beban orang tuanya, this is very important. Namun kadang kadang tak masalah pada gelaran kecil ditertawakan tapi pada pagelaran besar dia menyediakan diri untuk memberi kesempatan pada orang tuanya untuk mengekspresikan cinta sepenuhnya kepada si anaknya Jadi kalau anda membawa standar kesuksesan secara bersama itu, akan ada banyak yang kecewa "Sabrang MDP"

Alea iecta est

​ Yang ekstrinsik, memandang agama untuk sesuatu yang dimanfaatkan  namun bukan untuk kehidupan dan segala banalitas dalam iman Yang intrinsik lebih kedalam, agama menjadi dogma pemandu kehidupan menghujam dalam aras manusia manusiawi  mencoba bertarung hidup dan mati melawan kelaliman diri sendiri.  Kau akan tumbuh jadi sekuntum bunga, bunga yang aneh.  Setengah orang akan mencintai harummu setengahnya lagi membeci yang ada pada dirimu  

sabbe satta bhavantu sukhitatta

​ Triratna (_sanskrit_) || tiga permata, tidak bisa diukur, agung, mulia. Kepada buddha, dhamma, sangha. Tiga teratai wujud perlindungan dalam Theravada dan Mahayana . ( mungkin kalo di punyamu semacam wujud berlindung dengan sanad dari Allah,Rosul, dan para Aulianya mas [ kata bu dosen pitaloka tercinta ] ) atau kalau di majapahit era thribuwana, serupa dengan sang hyang widi, nara, jagad dan lainnya. Atau kalau di tarik lagi di masa hindu rakai pikatan dengan wangsa isyana-nya, seperti brahma wisnu siwa.n

mereka yang masih berpegang pada tiang agama

​ Malam ini gundah gulana kembali menerpa, tapi seperti biasa aku tidak tau penyebabnya. Setelah sekian lama aku tidak merasakannya ( seingatku terakhir kali ketika masih bekerja dan tidak pernah solat lebih tepatnya )  Peristiwa bulan rajab dan keberkahan didalamnya, dulu aku sangat bersemangat menantinya, namun itu semua perlahan luntur seiring berjalannya umur. Entahlah, perasaanku kini tidak tahu menahu bagaimana. Salut dari saya kepada mereka yang masih percaya keberkahan dari orang-orang yang dekat dengan tuhan. Aku juga ingin seperti mereka.

Pada akhirnya tidak ada yang benar benar superior di bumi kita

​ 23 taun perjalan hidupku, banyak aku mendapati teman teman seumuranku yang berasal dari keluarga kaya, pun juga keluarga yang sederhana. Kami yang menjadi saksi kehidupan mereka dengan sebelah hati pernah berkata bahwa tidak akan miskin orang orang seperti mereka. Dikala 2013 kami dijemput dari pesantren menggunakan katana, mereka dijemput menggunakan toyota 86 berpintu dua, dan dilain sisi juga ada yang dijemput menggunakan astrea Yaah, singkatnya saya juga ikut andil dari sejarah kehidupan mereka, mulai dari ia yang punya koperasi dan perumahan serta segala isinya, mulai dari yang memandangi mobil camry,pajero, innova itu hal biasa, mulai dari yang memiliki usaha meubel dan beberapa apotik di salatiga  Aku tau, kaya miskin seseorang tidak bisa diukur dari sebuah kendaraan. Tapi itulah yang ada difikiran anak umur 13 an. Saya melihat, bagaikan jatuhnya keluarga mereka semua, dan kadang kala saya mengetahui rahasia pribadi mereka yang sebenarnya juga tidak berhak diberikan kepada say