apakah pahala apakah dosa atau keduanya

    seseorang pernah berkata kepada saya. ini menarik, bahwa tidak ada yang maksum setelah kanjeng nabi meninggalkan kita. terlepas bagaimana para ulama dan wali, saya tidak akan membahasnya. karena itu bukan makom kita. 

    aku tidak membenar-benarkan kata-kata ini mas zid, karena setiap kesalahan akan diganjar dengan dosa bagaimanapun bentuk dan keadaannya. namun memang betul, dalam dua buah paradoks yang digabungkan akan menghasilkan sebuah fakta. bahwasanya terkadang melalui dosa yang dinikmati, manusia bisa belajar menjadi dewasa.

    ini juga tidak melulu harus menjadi pelaku, namun dalam beberapa posisi kita mendengarkannya. layaknya, ketika kita memilih untuk menemani seseorang muslim untuk meminum sebuah anggur, meski kita tidak ikut minum, dan disitu kita tidak menegur. beberapa ulama mengatakan bahwa kita akan mendapatkan dosa. namun disisi lain, terkadang melalui obrolan dengan mereka, kita akan mendapatkan kisah untuk menunjang pendewasaan kita 

fh. Fatwa Hati

Komentar