23 taun perjalan hidupku, banyak aku mendapati teman teman seumuranku yang berasal dari keluarga kaya, pun juga keluarga yang sederhana.
Kami yang menjadi saksi kehidupan mereka dengan sebelah hati pernah berkata bahwa tidak akan miskin orang orang seperti mereka.
Dikala 2013 kami dijemput dari pesantren menggunakan katana, mereka dijemput menggunakan toyota 86 berpintu dua, dan dilain sisi juga ada yang dijemput menggunakan astrea
Yaah, singkatnya saya juga ikut andil dari sejarah kehidupan mereka, mulai dari ia yang punya koperasi dan perumahan serta segala isinya, mulai dari yang memandangi mobil camry,pajero, innova itu hal biasa, mulai dari yang memiliki usaha meubel dan beberapa apotik di salatiga
Aku tau, kaya miskin seseorang tidak bisa diukur dari sebuah kendaraan. Tapi itulah yang ada difikiran anak umur 13 an.
Saya melihat, bagaikan jatuhnya keluarga mereka semua, dan kadang kala saya mengetahui rahasia pribadi mereka yang sebenarnya juga tidak berhak diberikan kepada saya. ( tapi tak apa, toh mereka yang bercerita dan aku tidak memintanya )
Dan disisi lain juga, mereka yang diawal aku "kultuskan" dijemput dengan motor astrea, kini mereka telah memiliki pekerjaan yang layak dibandingkan dengan kami yang dijemput ber roda empat.
Kalky, begitulah dunia. Tidak ada yang benar benar berkuasa diatas sana, dan roda nasib berputar itu memang nyata adanya.
Semacam ketika bangun pagi aku dapati merbabu berdiri dengan gagahnya, laku terfikir dibagian otak kiri ini " andaikata tuhan dengan kuasanya memerintahkan merbabu itu meletus sedemikian rupa, pastilah rumah tanah harta bendaku, orang tuaku, kakak-kakakku akan turut serta lenyap didalamnya
Salatiga, 12 desember 2023
Komentar
Posting Komentar