Langsung ke konten utama

Postingan

mereka yang masih berpegang pada tiang agama

​ Malam ini gundah gulana kembali menerpa, tapi seperti biasa aku tidak tau penyebabnya. Setelah sekian lama aku tidak merasakannya ( seingatku terakhir kali ketika masih bekerja dan tidak pernah solat lebih tepatnya )  Peristiwa bulan rajab dan keberkahan didalamnya, dulu aku sangat bersemangat menantinya, namun itu semua perlahan luntur seiring berjalannya umur. Entahlah, perasaanku kini tidak tahu menahu bagaimana. Salut dari saya kepada mereka yang masih percaya keberkahan dari orang-orang yang dekat dengan tuhan. Aku juga ingin seperti mereka.

Yang cantik yang (tak) bisa (di)takluk(kan) selamanya

​ Tidak seperti cerita saya sebelumnya yang syarat dengan revolusi sejarah dan kemerdekaan bangsa, "tungku api" sosok utama di sequel ini mungkin wanita yang di idamkan setiap mahasiswa. Ia dengan kulit putihnya, tirus pipinya, merah muda gincunya, kalau tersenyum,ih manisnya. Cantik parasnya, lentik suaranya dan kelembutan hatinya  Dia juga suka binatang kucing seperti sodara saya, kalau sedang bercengkrama dengan hewannya, aduh, menenangkan sekali rasanya Dia juga penakut seperti saya, hampir setiap hari pada pukul 23.00 tepatnya, dering telfon bergema pertanda dia minta untuk ditemani hanya sekedar buang air kecil di lantai atasnya. Kadang juga pembahasanya sangat riang kedengarannya, kisah asmaranya membuat-ku ingin memiliki wanita seperti ia. Bersih bersih adalah hobinya namun aku tak yakin ia bisa membuat "sambal tumpang seperti ibuku dan mbah kedah rasanya" Sepertinya ia dilahirkan dari keluarga yang taat beragama, sayang aku belum berkenalan dengan bapaknya.

Karena aku menulis, kenanganku tak akan begitu saja hilang ditelan waktu

​ Tulisanku akan abadi, sampai jauh dikemudian hari. Umumya yang dikenang sebagai pihak yang gemilang adalah mereka para militer dan jendralnya, sedangkan selain mereka adalah para anonim yang tidak memiliki akses ke istana negara, tersingkir dan lenyap ditelan masa. Mereka itulah yang kalah dari neraca sejarah kemerdekaan indonesia. Namun orang orang seperti merekalah yang saya cari selamanya, mereka yang tidak jelas jaminan dimasa tuanya, mereka yang hanya mendapat undangan makan enak ketika tujuh belas agustus saja. Mungkin masa masa gundah gulana dalam pencarian kerja seperti saat ini tidak sepada dengan sisa hidup mereka sebagai "gelandangan di setiap kota" itulah yang menguatkan saya.

Lantai Dua Itu Adalah Tempat Favoritku

​ Mojotengah, wonosobo tahun 2014. Yaa, dulu disini tempat menimba ilmuku untuk menyelesaikan sekolah menengah pertamaku. Setelah sebelumnya aku keluar dari sekolahku yang dulu, jika mengingat masa itu mungkin bisa dikata bahwa itu merupakan masa sesalku Dan, bapakku dulu mendapat kabar buruk itu ketika sedang menjadi petugas haji di tanah haram itu. Singkatnya, rumah itu menjadi tempat penyelamatku. Aku sangat bersyukur atas kebaikan sodaraku  Aku tidak ingin memperpanjang ceritaku, biarlah sisanya terkubur bersama pikiranku 

Een Notie Van Koelies, En Een Koelie Onder De Naties

​ dulu organisasi ini, menjadi langgananku ketika ghirah keagamaanku melonjak-lonjak, pada masa rajin mengikuti perintah-perintah dasar yang dibebankan Tuhan kepada kami penduduk bumi yang mungkin membuat penduduk langit iri || _ bagaimana tidak iri dengan kami ini, dosa dan kemaksiatan bisa dijalankan bebarengan disini, saya juga pernah berhasil menciptakan sosok nidah kirani, badjingan sekali aku ini _ || kurang setara apalagi saya ini, bisa memiliki kewenangan tertinggi dalam pengkaderan " organisasi islami " dan sejajar dengan putra kiyai disamping kanan saya ini, bahkan gelang "haji" juga saya pakai di lengan bagian kiri. Umpatan selanjutnya biar dipikiran saya saja mentari yang segera terbit kembali    👾 Namun kurasa setiap manusia pasti ada masa penyesalan dalam hidupnya, entah sekeras apapun hati dan perasaannya pasti akan ada suatu masa manusia mengingatnya. saya sadari bahwa baik buruk manusia tidak bisa diukur melalui itu semua, kami pun juga tidak memil

Pada akhirnya tidak ada yang benar benar superior di bumi kita

​ 23 taun perjalan hidupku, banyak aku mendapati teman teman seumuranku yang berasal dari keluarga kaya, pun juga keluarga yang sederhana. Kami yang menjadi saksi kehidupan mereka dengan sebelah hati pernah berkata bahwa tidak akan miskin orang orang seperti mereka. Dikala 2013 kami dijemput dari pesantren menggunakan katana, mereka dijemput menggunakan toyota 86 berpintu dua, dan dilain sisi juga ada yang dijemput menggunakan astrea Yaah, singkatnya saya juga ikut andil dari sejarah kehidupan mereka, mulai dari ia yang punya koperasi dan perumahan serta segala isinya, mulai dari yang memandangi mobil camry,pajero, innova itu hal biasa, mulai dari yang memiliki usaha meubel dan beberapa apotik di salatiga  Aku tau, kaya miskin seseorang tidak bisa diukur dari sebuah kendaraan. Tapi itulah yang ada difikiran anak umur 13 an. Saya melihat, bagaikan jatuhnya keluarga mereka semua, dan kadang kala saya mengetahui rahasia pribadi mereka yang sebenarnya juga tidak berhak diberikan kepada say

Maafkan aku yang telah memarahimu

​ Sebenarnya, tulisan ini terjadi karena beberapa waktu lalu keponakan saya datang kesini. Pada hari sabtu pagi, ketika semua orang beraktifitas sehari hari saya baru akan tidur pagi, dan seperti biasa ponakan saya membangunkanku Singkat cerita karena kurang tidurku emosiku juga sedikit tidak terkendali Apalagi dengan dua keponakan yang umurnya sedang aktif aktifnya  Yaah singkatnya, aku meminta maaf telah memarahi kaliyan Aku tau pada dasarnya manusia tidak pernah meminta untuk dilahirkan Dan semoga aku dapat menahan kemarahan di lain hari nanti Jangan pernah membenci apa yang belum kita ketahui  Universitas sebelas maret 28 november 2023 Ingatan ini muncul ketika mendengarkan you raise me up josh groban