adakah kita hanya sebatas tanah dimana kita berpijak saja




Sebuah Roman :

Kamu yang menangis pasti kutampar mukamu


Kamu yang melelehkan peluh mata di hadapan dunia yang bengis
Awas kurobek keningmu!

Kelembutan sudah mati, kamu tahu!


Kelembutan sudah lama mati dan dunia begitu renta


Karena engkau tak pernah peduli

Cepat terjun ke air panas dendam yang mendidih


Matamu musti membelalak liar dan harus menyimpan


Gelombang dan kekejaman

Marah besar


Dada menggelegak hingga sukma terbakar


Sesudah itu baru kematianmu luhur

Burung-burung yang bernyanyi bungkam mulutnya

Batumu jangan leleh oleh terik matahari atau bisik angin


Dan bunuh suara-suara yang mengajakmu terharu

Hanya perawan boleh berharap pada keterharuan


Karena ia belum kenal gelombang lautan


Karena tak membunuh diri dengan perlawanan

Kelembutan mati kamu tahu!


Kelembutan sudah lama mati dan dunia begitu renta


Karena Engkau tak pernah peduli

Kamu yang menangis pasti kulukai mukamu


Kamu yang tak jadi batu dan menyangka bisa ketemu


Awas kukoyak kenanganmu!

Komentar