Langsung ke konten utama

Melindungi penduduk pribumi dari pemerasan dan tirani



Hanya ada beberapa keadaan di dunia materi ini yang tidak memberikan kesempatan kepada seorang pemikir untuk melakukan pengamatan secara cerdas.

Sehingga aku seringkali bertanya kepada diri sendiri, apakah banyaknya kesalahan yang sudah kita angap lumrah, banyaknya ketidakadilan yang kita pikir benar itu berasal dari fakta bahwa kita telah terlalu lama duduk dengan teman yang sama di dalam kereta pelancong yang sama.

Kaki yang harus kau letakkan di sebelah kiri, di antara kotak topi dan keranjang ceri kecil. lutut yang kau tekankan pada pintu kereta agar tidak membuat perempuan di seberangmu berpikir kau hendak mengusik kesuciannya. Kaki kapalan yang sangat ngeri terhadap tumit "pelancong komersial" di dekatmu. leher yang harus kau miringkan begitu lama ke kiri karena hujan menerobos masuk dari sisi kanan.

semuanya ini pada akhirnya akan sedikit menimbulkan ketidaknyamanan. Kurasa baik sekali untuk sesekali bertukar kereta, kursi, dan teman seperjalanan sehingga kau bisa memiringkan leher ke arah lain, terkadang bisa menggerakkan lutut, dan mungkin di dekatmu ada perempuan muda bersepatu dansa atau bocah laki-laki kecil yang kakinya tidak menyentuh lantai kereta. Maka kau punya peluang lebih baik untuk melihat-lihat dan berjalan lurus, begitu tanah padat berada di bawah kakimu.

Hitam putih mudah digambarkan, tapi jauh lebih sulit untuk menghasilkan variasi diantara kedua ekstrim ini. Ketika kejujuran dan keadilan harus dihargai, namun keduanya tidak berwarna terlalu gelap atau terlalu terang. Mungkin ini juga menjadi alasan mengapa penyair romansa pada umumnya menjadikan pahlawan mereka sebagai malaikat atau setan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kidung Untuk Kekasih

 Sebuah Roman kepada pemeluk teguh, tuhanku dalam keadaan termangu aku senantiasa mengingat ciptaanmu seorang hawa yang senantiasa menengadahkan tangan kepadamu dengan suka tanpa duka ia selalu meminta apapun kepadamu ohh tuhanku, ia dengan kelembutan dalam jiwanya seperti rimbaraya di pagi hari yang menyingsingkan sinarnya tanah becek, duri beracun, dan kegelapan sirna seiring dengan hadirnya namun ternyata itu adalah kenangan untuk terakhir kalinya gaun putih kecoklatan yang engkau kenakan akan selalu kukenang hingga enam masa  tatapan mata yang menyorot bagai bintang yang penuh kasih sayang akan selalu ada tempat dalam relung hati yang terdalam betapa berat, wahai betapa bosan hati ini untuk terus berjauhan membenar-benarkan kata dalam sebuah pesan hanya untuk mengakhiri sebuah obrolan kunyalakan jiwa hingga ngungun, sunyi riuh rendah, hari berganti malam tanpa sebuah istirah wahai tuhan yang menangui kidung ini, sudikah engkau mendekatkan sanubari kami kembali atau mungkin...

Pemeluk Dosa

Sukmanya memberontak namun apadaya sang tuhan telah memerintahkan bala tentaranya Getir dalam perasaannya  sesal dalam perbuatanya tidak akan bisa menanggung 9 hawa diri semasa hidupnya Usai sudah misinya  dengan segala amal yang diperbuatnya, harusnya ia juga tau akan masuk kemana Dalam kesadaran kecil dia berkata  bahwa hanya dengan setetes rahmat-NYA  aku bisa tertolong selamanya

Yang cantik yang (tak) bisa (di)takluk(kan) selamanya

​ Tidak seperti cerita saya sebelumnya yang syarat dengan revolusi sejarah dan kemerdekaan bangsa, "tungku api" sosok utama di sequel ini mungkin wanita yang di idamkan setiap mahasiswa. Ia dengan kulit putihnya, tirus pipinya, merah muda gincunya, kalau tersenyum,ih manisnya. Cantik parasnya, lentik suaranya dan kelembutan hatinya  Dia juga suka binatang kucing seperti sodara saya, kalau sedang bercengkrama dengan hewannya, aduh, menenangkan sekali rasanya Dia juga penakut seperti saya, hampir setiap hari pada pukul 23.00 tepatnya, dering telfon bergema pertanda dia minta untuk ditemani hanya sekedar buang air kecil di lantai atasnya. Kadang juga pembahasanya sangat riang kedengarannya, kisah asmaranya membuat-ku ingin memiliki wanita seperti ia. Bersih bersih adalah hobinya namun aku tak yakin ia bisa membuat "sambal tumpang seperti ibuku dan mbah kedah rasanya" Sepertinya ia dilahirkan dari keluarga yang taat beragama, sayang aku belum berkenalan dengan bapaknya....