Kita hanya berbeda perihal seni dalam mencinta, nona.
Engkau dengan kuas dan kanvasmu
Aku dengan pena dan buku pemberianmu
Terkadang engkau melukis wajahku
Sedang aku lebih sering menulis cerita tentangmu
Setiap pagi engkau merangkai sebuah lukisan baru
Setiap petang aku berlatih menyesuaikan diksiku
Entah mana yang akan sampai dipenghujung dahulu
Adakah aku dengan segala tulisan mengenaimu
Atau engkau dengan lukisan wajah baru.
Adakah aku yang tak sanggup membersihkan kembali cerita-cerita itu
Atau engkau yang memaksa untuk membuka lembaran baru
Hingga ketika sang pemilik waktu tiba merubah cerita itu
Aku tak lagi dengan pena dan buku-buku darimu
Kau tak lagi dengan kuas dan kanvas pemberianku
Yang perlu kau tau, beberapa orang akan selalu membekas didalam hatimu.
Meski sudah memiliki yang baru.
Komentar
Posting Komentar