Langsung ke konten utama

Kidung Untuk Kekasih

 Sebuah Roman

kepada pemeluk teguh, tuhanku

dalam keadaan termangu aku senantiasa mengingat ciptaanmu

seorang hawa yang senantiasa menengadahkan tangan kepadamu

dengan suka tanpa duka ia selalu meminta apapun kepadamu

ohh tuhanku,

ia dengan kelembutan dalam jiwanya

seperti rimbaraya di pagi hari yang menyingsingkan sinarnya

tanah becek, duri beracun, dan kegelapan sirna seiring dengan hadirnya

namun ternyata itu adalah kenangan untuk terakhir kalinya

gaun putih kecoklatan yang engkau kenakan akan selalu kukenang hingga enam masa 

tatapan mata yang menyorot bagai bintang yang penuh kasih sayang akan selalu ada tempat dalam relung hati yang terdalam

betapa berat, wahai betapa bosan hati ini untuk terus berjauhan

membenar-benarkan kata dalam sebuah pesan hanya untuk mengakhiri sebuah obrolan

kunyalakan jiwa hingga ngungun, sunyi riuh rendah, hari berganti malam tanpa sebuah istirah

wahai tuhan yang menangui kidung ini, sudikah engkau mendekatkan sanubari kami kembali

atau mungkin sudah waktunya untuk berdiri mencari jawaban kegelisahan hati

kita terlalu berbeda dalam segalanya, kecuali tata cara untuk mencintai

wahai kekasih hati, tungku apimu akan selalu abadi


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pemeluk Dosa

Sukmanya memberontak namun apadaya sang tuhan telah memerintahkan bala tentaranya Getir dalam perasaannya  sesal dalam perbuatanya tidak akan bisa menanggung 9 hawa diri semasa hidupnya Usai sudah misinya  dengan segala amal yang diperbuatnya, harusnya ia juga tau akan masuk kemana Dalam kesadaran kecil dia berkata  bahwa hanya dengan setetes rahmat-NYA  aku bisa tertolong selamanya

Yang cantik yang (tak) bisa (di)takluk(kan) selamanya

​ Tidak seperti cerita saya sebelumnya yang syarat dengan revolusi sejarah dan kemerdekaan bangsa, "tungku api" sosok utama di sequel ini mungkin wanita yang di idamkan setiap mahasiswa. Ia dengan kulit putihnya, tirus pipinya, merah muda gincunya, kalau tersenyum,ih manisnya. Cantik parasnya, lentik suaranya dan kelembutan hatinya  Dia juga suka binatang kucing seperti sodara saya, kalau sedang bercengkrama dengan hewannya, aduh, menenangkan sekali rasanya Dia juga penakut seperti saya, hampir setiap hari pada pukul 23.00 tepatnya, dering telfon bergema pertanda dia minta untuk ditemani hanya sekedar buang air kecil di lantai atasnya. Kadang juga pembahasanya sangat riang kedengarannya, kisah asmaranya membuat-ku ingin memiliki wanita seperti ia. Bersih bersih adalah hobinya namun aku tak yakin ia bisa membuat "sambal tumpang seperti ibuku dan mbah kedah rasanya" Sepertinya ia dilahirkan dari keluarga yang taat beragama, sayang aku belum berkenalan dengan bapaknya....