Entah sudah berapa lama hobi seperti ini tidak terjadi lagi. Berbincang dengan pemilik angkringan yang sekedar menanyakan berapa laba dalam sehari, asal tempat bapak dan bagaimana perjalanan sampai disini, atau juga sekedar menanyai muat apa kepada supir truk yang sedang singgah disini. Yang lucunya sampai akhir saya tidak pernah mengetahui nama mereka itu sendiri, hanya bermodalkan kata "pakde" untuk menyambung percakapan kami. 3 taun lalu hal semacam ini terjadi sepanjang jalan sleman hingga boyolali, 2 tahun lalu terjadi sepanjang ngaliyan pasar jati sari hingga lopait sebelum salatiga asri, dan taun ini sepanjang surakarta hingga tengaran sampai samping pondok tempat saya........, satu bulan lagi entah rute mana yang akan membawa saya untuk hobi lama ini kembali
Kadang juga kelucuan pernah terbenak dalam batin ini, apa yang tidak saya fikirkan selama ini malah bisa terjadi. Yaa siapa sangka orang seperti saya ini bisa berbincang dengan ( NASIR ABBAS ) [ coba kalian cari biografinya sendiri, dan maaf, hanya bermaksud untuk berbagi tanpa ada tendesi riya' sama sekali di hati. Hanya ingin bercerita bahwa takdir sang illahi itu selalu unik untuk kita syukuri ( ini bukan tendensi ke aliman saya pribadi karena saya juga manusia pendosa pada umumnya yang masih sering subuhan setengah 7 pagi ) ]. Juga orang orang lainnya yang pernah menjalin hubungan pertemanan dengan saya pribadi. Aduhh ini nanti malah tidak selesai selesai cerpen agak panjang yang saya tulis waktu dini hari sepulang dari ngopi di pansi.
Komentar
Posting Komentar