Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa kemajuan zaman saat ini telah memberikan banyak pengaruh bagi siapa saja, baik itu suatu persoalan yang positif atau malah sebaliknya. Tapi yang ingin saya ungkit disi adalah “ ketika dijaman semaju ini, masihkah keperawanan di pentingkan “.
Alasan diatas tentu bukan alasan yang tidak mendasar melihat perilaku anak jaman sekarang yang sudah melampaui batas seperti halnya mabuk, menggunakan barang haram, dan seks. Bahkan di kota kota besar seperti misalnya jakarta, seks itu sudah seperti halnya kebiasaan dan dianggap tidak tabu lagi. Seks pranikah, bisa meningkatkan resiko kanker mulut rahim. Jika hubungan seks tersebut dilakukan sebelum usia 17 tahun, resiko terkena penyakit tersebut bisa mencapai empat hingga lima kali lipat. Sekuat-kuatnya mental seorang remaja untuk tidak tergoda pola hidup seks bebas, kalau terus-menerus mengalami godaan dan dalam kondisi sangat bebas dari kontrol, tentu suatu saat akan tergoda pula untuk melakukannya. Godaan semacam itu terasa lebih berat lagi bagi remaja yang memang benteng mental dan keagamaannya tidak begitu kuat.
Di era globalisasi seperti yang kita alami saat ini, remaja harus terselamatkan dari dampak negatif globalisasi. Globalisasi memiliki arti mendunia yang ibaratnya kebebasan. Banyak kebudayaan-kebudayaan asing yang masuk, sementara budaya tersebut tidak cocok dengan kebudayaan kita yang ketimuran(http://da-pe-t.blogspot.co.id). Sebagai contoh kebudayaan seks bebas yang marak terjadi di budaya barat yang tidak cocok dengan kebudayaan kita serta bertolakbelakang dengan dasar negara kita, Pancasila.Pergaulan bebas adalah salah satu bentuk perilaku menyimpang.Istilah “bebas” yang dimaksud adalah melewati batas-batas norma yang ada.Masalah seks bebas ini sering muncul baik di lingkungan maupun di media massa.Saat ini untuk menekankan jumlah pelaku seks bebas terutama di kalangan remaja bukan hanya membentengi diri mereka dengan unsur agama yang kuat, juga dibentengi dengan pendampingan orang tua dan selektivitas dalam memilih teman-teman.Karena ada kecenderungan remaja lebih terbuka kepada teman dekatnya ketimbang dengan orang tua sendiri. Di tahun 2018 di kota salatiga, puskesmas mangunsari mwngadakan sebuah penelitian yaitu menyurvey 80 orang anak remaja yang ditanyai diantara : pernahkah berhubungan seks, pernahkah berciuman, pernahkah pacaran, dan hasil itu menunjukan bahwa lebih dari 50% pernah pacaran dan lebih dari 40% pernah ciuman, yang paling lebih mengejutkan yaitu ketika ditanyai “sudahkah melihat video porno” dan yang terjadi 95% menjawab “pernah” see, saya swbagai remaja juga khawatir dwngan hal tersebut, memang saya akui saya juga pernah melihat video porno, tapi kalo untuk ciuman /seks pra nikah saya tidak akan melakukanya sebelum menikah.
Pada saat ini kebebasan bergaul sudah sampai pada tingkat yang mengkkaatirkan. Sebanyak 63% remaja sudah pernah melakukan hubungan seks dengan kekasihnya maupun orang sewaan untuk memuaskan hawa nafsu mereka (daerah.sindonews.com). Hal ini terbukti pada saat Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan Kemenkes melakukan survei pada Oktober 2013 dilansir dari data m.kompasiana.com. Persentase yang cukup besar ini sangat memprihatinkan dan menarik perhatian. Terlebih hal tersebut dilakukan rata – rata dalam hubungan yang belum sah.
apabila seorang wanita yang sebelum menikah sudah tidak perawan lagi, apa yang akan di banggakan kepada suaminya nanti, padahal perlu diketahui bahwa keprawanan itu tidak bisa dikembalikan, saya pernah mendengar bahwa dalam ilmu kedokteran itu bisa mengembalikan perawan deng cara oprasi seperti yang dilakukan oleh artis d*** per***. Tetapi hal yang terjadi sebenarnya adalah selaput dara yang sudah bolong tadi hanya dirapatkan saja.
Melihat pertimbangan-perrimbangan diatas, sekarang pilihan kalian khususnya para REMAJA, akankah kalian mengikuti perkembangan zaman dengan cara negatif seperti drug, drink, and sex, atau anda tidak akan mengikuti perkembangan yang katanya “gaul” dengan cara mempertahankan apa anugerah yang diberikan tuhan kepada anda semua.
Kalo saya, gua akan tetap memilih lebih baik kelihatan “ndeso” akan tetapi saya tidak peenah melakukan hal negatif dari pada terlihat anak “gaul” tetapi perawan, perjaka hilang, mabuk, dan menggunakan barang haram, maka kita tinggal tunggu saja manakah jaman hidup yang lebih baik
Komentar
Posting Komentar